Revive Risha


Menjawab Panggilan-Mu

Posted in Cermin Diri by rishapratiwi on October 17, 2012
Tags: ,

Pukul 17.45 WIB.

“Huaaaa…!!!”

“Kenapa, Sha?” tanya Rania, teman satu laboratoriumku.

“Aku belum shalat!”

“Hah, aku pikir kamu lagi nggak shalat. Maaf ya nggak ngingetin”, Rania menatapku dengan perasaan bersalah.

Aku segera lari ke toilet terdekat, berwudhu. Lalu berlari lagi ke lab. Bergegas pakai mukena, menghamparkan sajadah, dan shalat ashar.

“Mukenanya kebalik, Sha,” tegur Rania dengan tatapan miris. Aku tersenyum tak kalah mirisnya. Dalam hati memohon ampun kepada Allah.

*****

Pukul 04.30 WIB.

Adzan subuh berkumandang.

Aku terbangun, Alhamdulillah nggak kesiangan shalat subuh lagi.

WHATTT, shalat???? Astaghfirullah, aku kelewat shalat maghrib dan isya! Tadi sore aku baru pulang dari pendakian Gunung Gede. Setelah mandi dan shalat ashar, sekitar pukul 17.00 waktu itu, karena kecapekan aku tidur.

“Hallo, Rania. Kalau shalat boleh diqadha nggak sih?”

……

*****

 

Hari ini pekerjaanku banyak sekali. Mulai dari tugas kuliah, tugas praktikum, tugas organisasi, ah pusing pokoknya. Siang ini aku harus menyetorkan laporan praktikum minggu lalu. Sorenya harus ujian tengah semester. Duh duh duh, kapan sih teknologi kloning akan berhasil? Nggak cukup satu Marsha untuk menyelesaikan tugas-tugas ini.

“Shalat dulu, Sha”, tegur Rania.

“Iya, bentar”, jawabku sambil terus memelototi layar laptop. Bukan laporan yang sedang aku kerjakan, tapi sedang menonton drama Korea. Kemarin baru download film baru, mumet nih harus refreshing.

Dua jam kemudian..

Allahu akbar.. Allahu akbar..!

Hah, ashar?? Omaigat, aku belum shalat dzuhur!

“Hallo, Ran. Kamu di mana? Mmmm… mau tanya, aku boleh jamak shalat dzuhur sama ashar nggak?”

……

*****

 

Tadi pagi aku menjadi saksi mata kecelakaan lalu lintas. Seorang pengendara sepeda motor, pemuda sekitar dua puluh lima tahun, tertabrak truk bermuatan batu bata. Motor dan pengendaranya terseret beberapa meter. Darah menggenang di mana-mana. Seketika itu, pemuda naas tersebut menghembuskan nafas terakhir sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

Astaghfirullah.. tiba-tiba terlintas dalam pikiranku, bagaimana jika besok aku meninggal? Duh, aku belum siap, Ya Allah. Shalatku masih bolong-bolong, masih suka nggak pakai jilbab kalau keluar rumah, masih suka bohong sama orangtua, masih suka bergosip.. duh, Ya Allah.. mohon jangan dulu ambil nyawaku.

*****

 

Gara-gara melihat kecelakaan kemarin, hari ini aku bertekad untuk shalat di awal waktu. Pokoknya, apapun yang sedang aku lakukan, begitu mendengar suara adzan, aku akan berwudhu dan shalat!

Fiuhh, untung tadi subuh ditelepon Ibu, Alhamdulillah nggak kesiangan shalat subuh. Semoga nanti juga nggak telat lagi shalatnya.

Hari ini kuliah sampai pukul 11. Setelah itu makan siang. Lalu shalat dzuhur. Kuliah lagi dari pukul 1 sampai pukul 2. Ada waktu kosong nih, baca buku aja deh di perpustakaan sambil nunggu adzan ashar. Setelah shalat baru pulang ke kosan.

*****

 

Aku makan sendirian di kantin dekat gedung program studiku. Tangan kananku memegang novel. Ya, sudah menjadi kebiasaan, membaca buku saat sedang makan. Ngomong-ngomong kok belum kedengaran adzan dzuhur ya? Sudah pukul 12.30 nih. Hemm, dari sini memang nggak kedengeran adzan kali ya. Aku meninggalkan kantin dan menuju mushala di program studiku.

Seusai kuliah, aku menghabiskan waktu di perpustakaan. Laporan praktikumnya dikumpulkan minggu depan. Tak apalah aku kerjakan dari sekarang, biar nanti bisa santai-santai.

Wah, kok sudah jam empat aja? Tadi nggak kedengeran suara adzan. Aku yang keasyikan baca buku kali ya. Aku meninggalkan perpustakaan dan menuju mushala.

Setelah shalat, aku pulang ke kosan. Hiks hiks, cucian banyak amat. Ya udah, cuci sekarang aja deh.

Begitu selesai mencuci pakaian.. Lho, kok langit udah gelap aja. Memangnya jam berapa sekarang? Wah, 18.30. Kok nggak kedengeran suara adzan ya? Hemm, gara-gara ketutup sama suara air mengalir dari keran mungkin.

Seusai shalat maghrib aku menyiapkan makan malam. Harus mulai belajar masak nih, penghematan, hehe.

Begitu kembali ke kamar.. Wah, udah 20.00. Hemm, tadi kok nggak kedengeran suara adzan? Ah, bapak-bapak yang biasa adzan lupa kali yaa. Atau mikrofon di masjidnya lagi mati.

*****

 

Kali ini aku memutuskan untuk menjemput adzan di masjid kampus. Jam 11 aku sudah duduk di selasar masjid. Awalnya sambil baca-baca diktat kuliah, lama-lama ngantuk deh…

“Dik, dik, bangun. Sudah adzan”, seorang gadis menggoyang-goyangkan bahuku.

Aku mengucek-ngucek mata. Wah, sudah adzan ya. Nggak denger, ya iyalah orang tadi aku tidur. Alhamdulillah, nggak kelewat.

Karena siang ini tidak ada kuliah, seusai shalat dzuhur aku duduk-duduk di selasar masjid sambil baca-baca buku. Yes, nggak ngantuk. Hehe.

“Mbak, ayo shalat ashar. Sudah adzan”, ibu penjaga mukena menegurku sambil tersenyum.

Hah, kapan adzan? Perasaan nggak kedengeran deh. Aku kan nggak ketiduran. Kok aku nggak sadar ada suara adzan yang dikumandangkan beberapa meter di dekatku, yang bahkan suaranya bisa terdengar dari radius beberapa ratus meter. Ah, gara-gara keasyikan baca buku kali ya. Tapi.. masa sih. Aku bangkit dengan perasaan masygul.

Ternyata kuliah sore ini ditiadakan, dosennya sedang ada konferensi ke luar negeri. Karena itu, aku pun tidak beranjak dari selasar masjid.

Para muslimah di sekelilingku satu per satu mulai meninggalkan aktivitasnya, menuju tempat wudhu. Eh, sudah mau adzan ya? Aku pun ikut beranjak, bersiap-siap wudhu.

Lho, kok shalat sudah dimulai? Kan belum adzan. Ini masjid macam apa sih? Nanti setelah shalat aku mau protes ke penjaga masjidnya.

“Pak, di sini nggak ada adzan maghrib ya? Orang-orang langsung shalat gitu aja ya?” berondongku sinis pada bapak penjaga masjid.

“Mbak ini bisa aja bercanda, hehe. Lha yang barusan berkoar-koar itu apa? Masa nggak kedengeran, Mbak?” jawab bapak tersebut dengan ringan.

Deg!

Aku seharian di masjid ini. Telingaku belum tuli. Mana bisa aku tidak mendengar suara adzan??

Astaghfirullah.. Ya Allah, ada apa ini???

 

Sumber: http://formula-excel.blogspot.com/2010/04/reminder-sholat.html